Bali | Pemerintah Pusat melalui Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) secara resmi menyerahkan aset Pusat Informasi Geologi (PIG) kepada Pemerintah Kabupaten Bogor.
Penyerahan ini menandai langkah penting dalam penguatan edukasi kebumian sekaligus pengembangan potensi wisata perkotaan di Kabupaten Bogor.
Penyerahan tersebut dilakukan melalui Penandatanganan Naskah Hibah, Berita Acara Serah Terima dan Penyerahan Simbolis Aset PIG di Bali, pada Sabtu (15/11/2025).
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor, Ajat Rochmat Jatnika, yang hadir menyampaikan bahwa ini adalah momen sebagai bentuk komitmen kuat dalam mengembangkan Geopark Gunung Salak serta meningkatkan literasi kebumian dan potensi geowisata daerah.
Menurutnya, Pemerintah Kabupaten Bogor berkomitmen untuk mengembangkan PIG sebagai bagian dari paket wisata edukatif perkotaan.
Langkah ini juga menjadi bagian strategi baru dalam memaksimalkan PIG, dimana tidak hanya sebagai pusat edukasi geologi, tetapi juga sebagai destinasi wisata unggulan yang terintegrasi di jantung kota.
Sebagai tindak lanjut dari penyerahan aset tersebut, PIG akan dikembangkan secara terpadu bersama, Taman Siliwangi yang menjadi pusat aktivitas masyarakat dan ruang publik terbuka.
Selain itu, Situ Cikaret sebagai destinasi wisata air dan ruang rekreasi perkotaan. Kemudian, Bogor Planning Gallery (BPG) sebagai pusat edukasi pembangunan daerah, sehingga membentuk alur wisata edukatif perkotaan yang lengkap dan saling terhubung.
“Pak Bupati Bogor ingin PIG tidak berdiri sendiri. Kita integrasikan dengan Taman Siliwangi agar menjadi kawasan wisata edukatif yang lengkap ada unsur sejarah, edukasi geologi dan ruang interaksi publik," kata Ajat.
Ke depan, sambungnya, PIG juga akan dikolaborasikan dengan fasilitas edukasi lainnya sehingga tercipta paket wisata edukasi komprehensif bagi pelajar dan wisatawan.
"Dengan dipilihnya Kabupaten Bogor oleh Badan Geologi merupakan bentuk pengakuan terhadap keseriusan daerah dalam membangun ekosistem geowisata yang edukatif dan berkelanjutan dan merupakan apresiasi atas potensi geosite kita dan kerja keras pemerintah daerah,” jelas Ajat.
Ajay menyatakan PIG Kabupaten Bogor akan dikembangkan secara terpadu dengan Taman Siliwangi, sehingga menjadi satu kawasan edukasi yang memadukan sejarah, geologi dan ruang publik ramah masyarakat.
“Kami berharap agar anak-anak yang datang ke PIG bukan hanya belajar geologi, tapi mengetahui masa lalu dan masa depan Kabupaten Bogor. Semua terintegrasi dalam satu alur edukasi,” ujarnya.
Langkah integrasi ini menciptakan konsep baru wisata kota yang memadukan edukasi geologi, sejarah, perencanaan daerah dan ruang interaksi publik.
Paket wisata ini diharapkan menjadi daya tarik baru yang memperkuat identitas Kabupaten Bogor sebagai kota yang maju, inklusif, dan ramah wisata.
Pemerintah Kabupaten Bogor juga menjadikan keberhasilan Banyuwangi sebagai rujukan. Banyuwangi terbukti mampu menarik hampir 16.000 pengunjung per tahun melalui pengelolaan Pusat Informasi Geologi yang dikembangkan sebagai wisata edukasi.
Kesuksesan tersebut menunjukkan bahwa wisata geologi memiliki daya tarik besar dan peluang ekonomi yang menjanjikan.
"Kami optimistis bahwa PIG di Kabupaten Bogor, jika dikelola secara kreatif dan terintegrasi, dapat mendatangkan wisatawan dalam jumlah signifikan dan memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal," terangnya.
Penyerahan aset PIG dari Pemerintah Pusat menjadi langkah konkret pertama bagi Pemerintah Kabupaten Bogor untuk meningkatkan kualitas wisata edukatif dan memperkuat posisi Geopark Gunung Salak sebagai destinasi geowisata nasional.
"Melalui dukungan penuh Bupati Bogor dan komitmen lintas perangkat daerah, PIG akan menjadi elemen penting dalam pembangunan wisata perkotaan Kabupaten Bogor yang modern, terencana dan berkelanjutan," tutupnya. (Gus)


