• Jelajahi

    Copyright © Media Online
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Aplikasi NGUPAHAN dan SiGardaMas Jadi Unggulan Kabupaten Bogor Pada IGA Award 2025

    Pariwara Bogor
    Selasa, 18 November 2025, 03.20 WIB Last Updated 2025-11-18T11:20:51Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini


    Bogor | Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor, Ajat Rochmat Jatnika sambut jajaran tim validasi Innovative Government Award (IGA) dari Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan, di Dinas Ketahanan Pangan, Cibinong, Selasa (18/11/2025).


    Tim validasi melihat secara langsung implementasi inovasi aplikasi NGUPAHAN di Dinas Ketahan Pangan (DKP) dan inovasi SiGardaMa di RSUD Dr. K.H. Idham Chalid Ciawi yang menjadi unggulan Kabupaten Bogor.


    Menurut Ajat Rochmat Jatnika, kunjungan tersebut menjadi momentum penting untuk menunjukkan konsistensi Kabupaten Bogor dalam menghadirkan pelayanan publik yang inovatif dan berdampak langsung bagi masyarakat.


    “Kami tidak melakukan persiapan khusus, karena keseharian kami memang seperti ini. Semua berjalan alamiah. Inovasi bukan hanya dibuat untuk lomba, tetapi karena memang dibutuhkan masyarakat,” ujar Ajat.


    Ajat juga menjelaskan Kabupaten Bogor memiliki wilayah yang sangat luas dengan jumlah penduduk mencapai 6 juta jiwa. Kondisi ini menuntut pemerintah daerah untuk terus menghadirkan terobosan yang mempermudah akses layanan publik, salah satunya melalui aplikasi “NGUPAHAN”.


    “Rentang kendali Kabupaten Bogor ini sangat luas. Kadang pergi ke titik tertentu bisa lebih jauh daripada ke Bandung. Karena itu, aplikasi Ngupahan sangat membantu, terutama bagi daerah-daerah pelosok,” jelas Ajat.


    Dalam kesempatan tersebut, Ajat turut memaparkan keberhasilan inovasi Taman B2SA yang kini telah berkembang menjadi model yang diterapkan di 40 kecamatan. 


    Inovasi itu, kata Ajat, tidak hanya diapresiasi melalui perspektif pelayanan publik, tetapi juga menjadi bagian dari capaian indikator SDGs.


    Disisi lain, Kabupaten Bogor juga berhasil menekan food waste hingga menjadi hanya 4 persen dari total sampah domestik yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Hal ini menunjukkan efektivitas kolaborasi perangkat daerah dalam mengelola lingkungan hidup.


    “Alhamdulillah, sampah makanan yang masuk ke TPA hanya 4 persen. Ini memudahkan teman-teman di Dinas Lingkungan Hidup dan menjadi bukti bahwa perubahan perilaku masyarakat mulai terbentuk,” terang Ajat.


    Ajat meminta seluruh perangkat daerah dan unit pelayanan yang akan dikunjungi tim validasi, termasuk di RSUD Dr. K.H. Idham Chalid Ciawi, dengan inovasi SiGardaMas (Strategi Optimalisasi Rujukan Gawat Darurat Berbasis Masyarakat) dapat memberikan penjelasan apa adanya tanpa dilebih-lebihkan.


    “Saya pesan, ceritakan apa adanya saja, tidak perlu dihias-hias. yang terlihat di lapangan itulah yang kami lakukan setiap hari. Justru itu yang akan memperkuat pelayanan kita kepada masyarakat,” tegasnya.


    Untuk diketahui, Aplikasi NGUPAHAN (Ngabagi, Ngubah, Ngurai Sampah Makanan) diperkenalkan sebagai solusi pengelolaan pangan berkelanjutan yang melibatkan teknologi digital. 


    Program ini merupakan inovasi digital Pemerintah Kabupaten Bogor yang dikembangkan melalui Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Bogor.


    Aplikasi ini menjadi integrasi penting dalam pengembangan Taman B2SA Digital, sebuah model edukasi dan pemberdayaan masyarakat untuk menciptakan pola konsumsi beragam, bergizi, seimbang, dan aman (B2SA).


    Sementara itu, inovasi SiGardaMas (Strategi Optimalisasi Rujukan Gawat Darurat Berbasis Masyarakat) merupakan gagasan RSUD Dr. K.H. Idham Chalid Ciawi. 


    Program ini berfokus pada peningkatan respons masyarakat dan fasilitas kesehatan dalam menangani kasus gawat darurat secara cepat dan tepat, dengan memperkuat jejaring rujukan dan edukasi publik. (Gus)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini