Cijeruk | Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional (HSN) ke X tahun 2025, Pemerintah Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, menyelenggarakan upacara bendera.
Pada kegiatan HSN yang dipusatkan di lapangan kantor Kecamatan Cijeruk ini, diikuti oleh ratusan santri yang ada di wilayah setempat.
Sebelum upacara bendera, para santri bersama perangkat desa dan ibu-ibu kader PKK dari sembilan desa terlebih dahulu melaksanakan pawai.
Ketua panitia HSN tingkat Kecamatan Cijeruk, Dani Wirya Pratama menerangkan rangkaian kegiatan HSN ke X Tahun 2025 ini diisi dengan sejumlah rangkaian kegiatan, seperti upacara, tausiah, pengajian dan penampilan kreasi seni dari anak-anak santri.
"Harus diakui, pada peringatan HSN yang dilaksanakan di Kecamatan Cijeruk sukses dan lancar. Semua berkat dari dukungan serta kontribusi seluruh lapisan masyarakat, unsur pemerintah kecamatan, desa hingga para ulama," kata Dani Wirya, Rabu (22/10/2025).
Menurut Dani kegiatan kali ini sangat berbeda dimana para santri dan seluruh masyarakat ikut bergabung guna memeriahkan peringatan HSN, sehingga terlaksana dengan baik.
"Ini adalah momentum bagi masyarakat khususnya di wilayah Cijeruk, terlebih adanya framing dengan pemberitaan - pemberitaan yang menyudutkan dunia pesantrenan. Sehingga menjadikan pelajaran berharga bagi kami," tegasnya.
Ia meyakini kedepan para generasi muda terutama yang lahir dari pesantren akan membuktikan bahwa kedepan pesantren mampu berkontribusi yang positif serta menjadi pemimpin di masyarakat.
"Atas kejadian kemarin itu, sebagai lulusan pesantren sebetulnya saya sangat tidak terima dengan ramainya framing tersebut, tapi kami akan buktikan bahwa lulusan pesantren banyak berkontribusi kepada masyarakat dan pemerintah," ujarnya.
Sebagai ketua Anshor Kecamatan Cijeruk, Dani beberap perlu adanya penyebaran informasi yang baik kepada masyarakat secara menyeluruh terutama bagi warga yang tidak mengetahui latar belakang dan ke ilmuan di pondok pesantran sehingga framing ini tidak akan terulang kembali.
"Di pondok pesantren itu ada pendidikan dimana ada adab antara Guru dan murid atau santri, nah ini bagian dari membentuk karakter para santri supaya memiliki adab dan etika. Jadi bukan hanya ke guru saja tetapi ke masyarakat ketika mereka sudah lulus dari pondok. Intinya kami berharap santri lulus pesantren mampu berkontribusi ke masyarakat, menjadi pemimpin yang baik dan bermanfaat untuk membangun negeri," pungkasnya. (Deni)