• Jelajahi

    Copyright © Media Online
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Ini Kontribusi Nyata Yayasan Riyanda Bunda Sehati Dalam Mendukung Program MBG

    Pariwara Bogor
    Jumat, 24 Oktober 2025, 20.28 WIB Last Updated 2025-10-25T03:28:42Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini


    Ciawi | Kontribusi nyata dari Yayasan Riyanda Bunda Sehati selaku pelaksana program Makan Bergizi Gratis (MBG), telah diwujudkan melalui peresmian Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Desa Banjarwangi, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor pada Jum'at (24/10/2025).


    Ketua Yayasan Riyanda Bunda Sehati, Iche Miranda mengatakan setelah diresmikan rencananya SPPG Banjarwangi akan beroperasi mulai awal bulan November.


    "Ya kalau untuk mulai beroperasinya nanti awal November, hari ini kita hanya mengadakan peresmian saja dengan mengundang beberapa pejabat terkait mulai dari kecamatan, kepolisian, desa, tokoh masyarakat, tokoh agama dan pihak lainnya," ungkap Iche.


    Ia menerangkan, saat beroperasi SPPG Banjarwangi nantinya akan langsung menyiapkan makanan bergizi gratis ke penerima manfaat.


    "Penerima manfaatnya mulai dari siswa tingkat TK, SD, SMP dan SMA yang ada di sekitar Banjarwangi," sebut Iche.


    Kehadiran MBG di Desa Banjarwangi yang melibatkan 49 relawan ini memang memberikan manfaat kepada masyarakat sekitar. Karena, selain dapat memberi makanan bergizi gratis, juga memberikan lapangan pekerjaan ke keluarga sekitar. 


    "Rekrutmen tenaga kerja dari kami sendiri sudah berpengalaman, seban sebelumnya telah mengikuti pelatihan dan bimbingan dari Dinas Kesehatan. Bahkan, chef kita juga sudah bersertifikat," terangnya.

     

    Iche menyebut, dapur SPPG Banjarwangi akan menyiapkan makan gratis sekitar 3800 porsi lebih untuk penerima manfaat.


    "Kalau total secara keseluruhannya kita masih mendata ya, tapi diperkirakan kita akan siapkan kurang lebih 3800 makan gratis untuk siswa PAUD/TK, SD, SMP dan SMA," tuturnya.


    Iche mengungkapkan dapur umum MBG ini merupakan yang pertama kalinya dibuka. Karena itu, dirinya berpesan kepada bagian SPPG agar dalam memasak hingga pemberian makanan harus sesuai SOP.


    "Ini yang pertama, Pak. Makanya saya sampaikan kepada SPPG dalam pemberian pemberian makanan harus bisa disesuaikan jam makannya di sekolah, sebab tiap sekolah pasti beda-beda. Jadi sistem pengerjaan masaknya kita mulai setelah subuh supaya makanan nantinya tidak basi. Soal menunya diatur oleh ahli gizi kita yang berkoordinasi dengan chef untuk jenis makanannya," pungkas Iche. (Gus)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini