![]() |
| Pemilik sekaligus Ketua Yayasan Harmony Putra Senja, H Deni Saputra |
Cijeruk | Keberadaan dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) yang merupakan program pemerintah yang digagas Presiden Prabowo Subianto dinilai berpotensi mampu mendongkrak perekonomian lokal dan mengurangi pengangguran.
Hal tersebut disampaikan oleh pengelola Sentra Pemberian Pangan Gizi (SPPG) milik Yayasan Harmony Putra Senja yang berlokasi Kampung Cihideung RT 05 RW 02 Desa Cipelang, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor.
Pemilik Yayasan Harmony Putra Senja, H Deni Saputra mengatakan dampak utama dari program ini adalah adanya pencipataan lapangan kerja.
"Setiap dapur SPPG itu pasti membutuhkan tenaga kerja untuk persiapan, pengolahan dan distribusi makanan. Begitu juga di kami sama membutuhkan tenaga kerja lokal dari setempat," kata H Deni saat ditemui dilokasi dapur SPPG miliknya. Rabu (3/12/2025).
Ia mengungkapkan, selain membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat setempat, termasuk bagi lulusan baru dan ibu rumah tangga, yang sebelumnya mungkin kesulitan mendapatkan pekerjaan, program MBG ini juga bisa mendongkrak perekonomian warga.
"Selain membuka lapangan kerja, juga meningkatkan perekonomian warga, jadi saya rasa program ini bagus," ujarnya.
Deni menyebut, untuk perekrutan tenaga kerja di dapur SPPG yang dikelolanya sejak beberapa bulan lalu, diambil dari warga lokal sekitar.
"Untuk jumlah tenaganya ada 50 orang, semua warga sekitar sini, tugas mereka ada bagiannya masing-masing," tuturnya.
Dijelaskannya, program dapur SPPG memang tidak hanya berfokus pada pemenuhan gizi anak-anak, tetapi juga dirancang untuk memberikan dampak ekonomi ganda (multiplier effect) yang kuat.
Disamping itu, program tersebut mampu berkontribusi pada penurunan tingkat pengangguran dan peningkatan kesejahteraan masyarakat lokal. Dimana, tenaga kerja yang mendapatkan upah dari pekerjaan di dapur SPPG akan memiliki pendapatan tetap.
"Artinya, ini akan meningkatkan daya beli mereka dan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, termasuk bahan pokok untuk keluarga mereka," ungkap Deni.
Deni menyatakan program MBG bisa menjadi penggerak ekonomi lokal, terutama dalam operasional dapur SPPG membutuhkan pasokan bahan pangan harian dalam jumlah besar, seperti sayuran, daging, dan kebutuhan pokok lainnya.
Hal ini mendorong permintaan dari pelaku UMKM lokal, petani hingga pedagang pasar tradisional, menciptakan efek domino perputaran ekonomi yang signifikan di daerah tersebut.
"Dampak multisektornya yakni selain sektor pangan, program ini juga berdampak pada sektor lain seperti logistik, transportasi dan industri peralatan dapur/kemasan, memicu aktivitas ekonomi tambahan," jelas Deni.
Sekedar informasi, untuk total penerima Makan Bergizi Gratis (MBG) di Desa Cipelang kurang lebih ada sekitar 3.700 orang.
Sementara, mengenai ketesediaan fasilitas di dapur SPPG Yayasan Harmony Putra Senja sudah cukup lengkap, mulai dari perlengkapan dapur yang lengkap, dengan 4.000 unit food tray stainless steel dan dua unit kendaraan operasional.
Disisi lainnya, H Deni Saputra juga sering melakukan aksi sosial di depan Pom Bensin Cijeruk setiap hari Jum'at. Aksi nyata sosialnya ini dibuktikan dengan membagikan 500 paket makanan untuk para jema'ah muslim yang sudah menunaikan ibadah sholat Jum'at, termasuk kepada para pengguna jalan maupun pengendara kendaraan yang sedang melintas disekitaran Pom Bensin tersebut. (Gus)
