Cibinong | Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Fusia Meidiawaty mengungkapkan, di Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke -61 yang mengangkat tema nasional “Generasi Sehat, Masa Depan Hebat” tahun ini sebagai investasi pada generasi muda untuk fondasi menuju Indonesia Emas 2045.
Menurut Fusia, tema yang diangkat kali ini sekaligus menjadi pijakan kuat bagi Kabupaten Bogor dalam mempercepat implementasi 6 Pilar Transformasi Kesehatan, terutama mengingat posisi Kabupaten Bogor sebagai daerah dengan populasi terbesar di Indonesia.
"Tantangan sektor kesehatan saat ini semakin kompleks, mulai dari stunting, meningkatnya penyakit tidak menular, hingga pemerataan akses pelayanan kesehatan," kata Fusia disela-sela acara peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-61 di Aula Ki Hajar Dewantara, Dinas Kesehatan, Cibinong, Jumat (21/11/2025).
Ia menerangkan, peringatan HKN bukan sekadar seremonial, melainkan momentum memperkuat kolaborasi seluruh pemangku kepentingan untuk menghadapi isu-isu strategis tersebut.
"Kami berharap seluruh insan kesehatan terus menjaga semangat kolaborasi, integritas serta inovasi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Terus memperkuat upaya transformasi menuju Kabupaten Bogor yang lebih sehat, istimewa dan gemilang," ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor, Ajat Rochmat Jatnika menyampaikan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, bakal terus mendorong profesionalisme dan inovasi tenaga kesehatan sebagai pilar utama peningkatan kualitas layanan kepada masyarakat.
“Insan kesehatan Kabupaten Bogor adalah garda terdepan pelayanan publik. Sehingga, profesionalitas, dedikasi dan kerja dengan hati harus menjadi spirit dalam melayani enam juta jiwa masyarakat Bogor,” ujar Sekda Ajat.
Ajat menyampaikan investasi terbesar Kabupaten Bogor adalah investasi pada sumber daya manusia. Dimana, kesehatan menjadi salah satu indikator penting dalam peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
“Mengelola kebutuhan kesehatan enam juta jiwa bukan tugas ringan. Makanya Bupati menekankan keadilan pelayanan kesehatan dan peningkatan kualitas SDM sebagai prioritas,” jelasnya.
Ia juga menegaskan saat ini Pemerintah Kabupaten Bogor yengah menargetkan Universal Health Coverage (UHC) mencapai 100%, yang merupakan salah satu langkah strategis dalam memperluas akses pelayanan kesehatan.
Oleh karena itu, kreativitas dan inovasi perlu terus dikembangkan terutama di tingkat puskesmas. Sebab, puskesmas adalah salah satu unit yang paling produktif dalam menciptakan inovasi pelayanan publik.
“Saat saya di Bappedalitbang, inovasi yang paling banyak selalu datang dari Puskesmas. Maka saya buat klasifikasi khusus bagi inovator puskesmas agar mereka punya panggung tersendiri,” ungkapnya.
Ajat juga menyampaikan terima kasih kepada Dinas Kesehatan yang telah menyediakan layanan cek kesehatan gratis, penanggulangan TBC, serta sejumlah program lainnya yang selaras dengan visi pembangunan Kabupaten Bogor, terutama dalam mendukung program Asa Cipta.
“Program-program ini sangat relevan dengan upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Kita kerjakan dengan tulus dan penuh tanggung jawab. Saya minta, tenaga kesehatan untuk bekerja dengan dedikasi, niat ibadah dan hati yang tulus dan tetap hati-hati. Insya, Allah pelayanan kesehatan kita akan semakin baik. (Gus)



Tidak ada komentar:
Posting Komentar